Dahulu sebuah benteng perdagangan kecil yang dipimpin oleh Inggris pada abad ke-17, Kota Bengkulu akhirnya diserahkan kepada Belanda setelah gagal dalam perdagangan lada. Penjajah asal Inggris dikenal selalu meninggalkan monumen dari masa jajahannya, dan srupa terjadi di Kota Bengkulu tanpa terkecuali. Di sini Anda dapat menemukan Fort Marlborough benteng kuno terbuat dari batu, masih lengkap dengan meriam kuno, serta beberapa monumen yang ditinggalkan oleh Sir Raffles , seperti monumen Thomas Parr dan monumen Hamilton. Kota kecil ini, sekarang dikenal sebagai daerah pertambangan batubara, dan setiap tahunnya mampu memproduksi ratusan ribu ton batubara untuk diekspor keseluruh Asia. Kota Bengkulu tidak hanya menawarkan sejarah, tetapi juga pemandangan alam yang indah, dari hutan rimba di puncak bukit sampai bentangan pantai yang panjang yang dikenal sebagai Pantai Panjang.