Dunia Pariwisata secara keseluruhan memiliki dampak yang mendalam pada dunia. Di satu sisi, dapat & memang memperbanyak limbah, mengurangi sumber daya alam, & mengganggu ekosistem yang berharga. Di sisi lain, industri pariwisata memainkan peran penting dalam pengembangan masyarakat, upaya konservasi & mempromosikan warisan budaya. Meskipun kita mungkin tidak pernah sepenuhnya menghapus jejak kaki manusia di lanskap dunia, kita dapat melakukan upaya untuk melakukan perjalanan yang bertanggung jawab & memerangi/mengurangi dampak negatif tersebut.

Bangkitnya Ekowisata yang dibuat oleh industri perjalanan, dapat memengaruhi lingkungan. Hotel menerapkan konstruksi bangunan dengan sangat teliti, meninggalkan tanah yang belum dikembangkan di atas halaman yang sangat terawat. Maskapai penerbangan beralih ke bahan bakar alternatif yang menyerap karbon & memungkinkan pelanggan untuk membeli karbon dengan mil frequent flier. Bahkan jalur pelayaran mulai melihat perubahan, dari outsourcing makanan dari perikanan berkelanjutan ke pendanaan proyek restorasi terumbu karang.

Tahun demi tahun, semakin banyak perusahaan yang mendorong untuk melakukan perjalanan yang bertanggung jawab, melalui keberlanjutan, pengembangan masyarakat, konservasi, & pelestarian budaya. Masing-masing memiliki visi global yang unik untuk melindungi & melestarikan tempat yang kita lalui. Meringankan jejak seseorang dimulai dengan mengurangi energi yang digunakan, baik di hotel/bandara, menghidupkan kembali pusat-pusat kota yang menurun dengan hotel-hotel seni yang edgy, menciptakan pengalaman luar biasa yang memperkenalkan para travelers ke tujuan/destinasi lokal, merawat & memulihkan habitat yang terancam

Bagaimana kita bisa menjadi traveler ramah lingkungan? Yang terpenting adalah, pertimbangkan dampaknya bagi diri sendiri. Beberapa solusi sederhana yang dapat kita lakukan dalam menerapkan Perjalanan/Liburan yang bertanggung jawab, beberapa diantaranya adalah:

1. Gunakan Fasilitas Kamar Secara Bijak

Menginap di hotel atau tempat tempat penginapan lainnya sering membuat kita menyalahgunakan fasilitas yang ada, seperti lampu, AC, televisi, dan lainnya. Meski sudah membayar, namun perilaku bijak bukanlah dengan membuang sumber daya tersebut sia-sia. Mematikan AC kamar hotelmu jika ingin meninggalkan kamar dalam jangka waktu yang lama, kamu juga bisa  menggunakan kembali handuk hotel. Jika handuk, sprei & selimut kamar di penginapan kita masih bersih, tidak perlu diganti setiap hari. Kita bisa menghemat banyak energi & untuk hal ini.

2. Menyewa Mobil Hybrid (Kendaraan Listrik Tenaga Baterai)

Mobil Hybrid diciptakan oleh pabrikan otomotif karena munculnya isu akan pemanasan global, polusi udara & borosnya pemakaian bahan bakar. Konsumsi bahan bakar pada mobil non Hybrid, sebagian besar pemakaian digunakan secara sia-sia, terutama pemakaian di jalan perkotaan yang mengalami kemacetan setiap hari. Saat kamu mengendarai mobil Hybrid dalam kecepatan rendah, untuk menggerakkan mobil digerakkan oleh motor listrik bertenaga baterai. Dengan cara kerja ini, tentunya konsumsi bensin akan jauh lebih irit & lebih sedikit membakar bensin. Selain itu, kelebihan mobil Hybrid tentunya rendah emisi gas buang. Jadi, lebih ramah lingkungan kan?

3. Menggunakan Transportasi Umum

Ketika melakukan perjalanan liburan, pilihlah angkutan umum alih alih transportasi pribadi. Selain menghemat bahan bakar dan uang, cara ini terbilang menarik untuk menambah penglaman hidup layaknya orang lokal. Semakin banyak orang yang menggunakan transportasi umum juga semakin mengurangi jejak karbon dari polusi kendaraan.

4. Menginap di Hotel Bersertifikat LEED (Leadership in Energy and Environmental Design)

Di sejumlah negara di dunia, sertifikat LEED merupakan standar yang diakui untuk mengukur sustainable design/energi terbarukan pada sebuah hotel. Menginap di hotel dengan sertifikat LEED adalah cara terbaik bagi kamu untuk menunjukkan bahwa proyek bangunan hotel  yang akan kita tempati benar-benar “hijau”/termasuk bangunan dengan energi yang ramah lingkungan. Dan tentunya selain kenyamanan yang didapatkan, kita juga bisa merasakan aura & suasana yang menyehatkan.

5. Berjalan Kaki, Tidak Perlu Memesan Taksi

Jalan kaki adalah salah satu cara asyik berkeliling sebuah destinasi. Jika destinasi yang akan kita kunjungi dekat dengan hotel tempat kita menginap & bisa dijangkau dengan berjalan kaki, maka pilihkan berjalan daripada harus memasan taksi. Selain menyehatkan & menghemat pengeluaran, berjalan kaki juga bisa membuat pengalaman liburan menjadi tidak terlupakan. Apalagi, jika negara/kota yang sedang kita kunjungi sangat ramah bagi pejalan kaki.

6. Membawa Tumblr/Botol Air Minum Sendiri

Pada umumnya, air minum dalam kemasan yang dijual di luar negeri biasanya akan lebih mahal. Untuk itu sangat disarankan agar kita membawa Tumblr/Botol Air Minum sendiri saat berpergian. Selain menghemat pengeluaran, kita juga berpartisipasi dalam liburan/perjalanan yang ramah lingkungan karena kita jadi tidak terlalu banyak membuang sampah plastik. Di penginapan pun kita bisa mengisi ulang botol air minum secara gratis.

7. Bawa Kantung Belanja Sendiri

Untuk mengurangi penggunaan kantung plastik, biasakan membawa kantung belanja sendiri. Pilih kantung belanja yang bisa dilipat dengan ringkas, terbuat dari bahan kain/parasut, sehingga mengurangi pemakaian plastik mengingat plastik hanya bisa terurai selama 500-1000 tahun. Dengan cara ini, kita berpartisipasi melakukan perjalanan/liburan yang ramah lingkungan.

8. Selalu Siap Sedia Sedotan Stainless Steel

Penggunaan sedotan sainless steel untuk mengganti penggunaan sedotan plastik semakin dikenal di Indonesia, bahkan negara-negara lain di dunia. Karena tak seperti sedotan plastik, sedotan stainless steel dapat digunaan berkali-kali. Sedotan stainless steel dapat kita beli di sejumlah toko online dengan harga cukup terjangkau. Selain dapat menghemat penggunaan sedotan plastik, sedotan stainless steel juga lebih aman digunaan.

Menurut penelitian dari National Institute of Environtmental Health Science di Amerika Serikat, penggunaan produk plastik sebagai wadah makanan sangat berbahaya karena BPA (Bisphenol A) dalam plastik dapat luntur ke makanan/minuman. Sedangkan sedotan stainless steel tidak akan melunturkan BPA pada makanan/minuman.